Kiai Misbah Ajak Nahdliyin Hadapi Pemilu dengan “Santuy”

2 minutes reading
Friday, 9 Feb 2024 23:40 0 88 MOH AZMI

Pamekasan – Tanggal 14 Februari mendatang, warga Indonesia akan melaksanakan pemungutan suara melalui agenda lima tahunan, pemilihan umum (Pemilu). Menjelang pelaksanaannya yang hanya tinggal hitungan jari, meski “tensi politik” terkesan naik dan panas, warga Nahdlatul Ulama (NU) harus menjadi penyejuk.

Ajakan tersebut disampaikan oleh KH Misbahol Munir pada pelaksanaan Zikir Harlah dan Istigasah Kebangsaan, Jumat (09/02/2024) malam, di Aula Lt. 2 Kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Palengaan, Kompleks Pondok Pesantren (PP) Miftahul Ulum Kebun Baru, Kacok, Palengaan, Pamekasan.

“Mari kita hadapi Pemilu ini dengan tenang, damai, santai, ‘santuy’. Sebagaimana disampaikan oleh Gus Mus (KH Mustofa Bisri, Red), ‘tugas NU bukan memenangkan Capres (calon Presiden, Red), tapi memenangkan Indonesia’,” ucap Rais MWCNU Kecamatan Palengaan itu disambut riuh hadirin.

Pengasuh PP Miftahul Ulum Kebun Baru itu melanjutkan, warga NU tidak boleh terpaku dan terpesona rimbunnya pohon, tapi melupakan lebatnya hutan.”Tugas NU bukan menjaga pohon, tapi menjaga hutan tetap hijau. Sebagai warga NU mari kita be-NU selamanya, berpolitik seperlunya,” imbuh alumnus Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir itu.

Lebih lanjut, Kiai Misbah menyampaikan, NU tidak hanya mengurus agama saja, tapi juga urusan dunia. Hal ini, menurutnya, sebagaimana gambar bumi pada lambang NU.

“Gambar bumi di lambang NU artinya NU tidak hanya mengurus agama, tapi juga urusan dunia. Buktinya, tahun 1945 NU turun langsung melawan agresi penjajah mempertahankan kemerdekaan,” jelasnya. (*/Ahn).

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *