Momentum Isra Mikraj, Wakil Ketua MWCNU Palengaan Minta Dai Juga Bahas Ayat Mikraj

PAMEKASAN – Momentum tahunan isra mikraj yang biasa diisi dengan kegiatan pengajian, disoroti oleh Wakil Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Palengan, Moh. Fudholi. Ia menilai, selama ini mubalig dalam ceramahnya hanya menyampaikan ayat tentang isra dan melupakan ayat mikraj.

Hal itu diungkapkan alumnus Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo itu, Sabtu malam (18/02/2023), di Kantor MWCNU Kecamatan Palengaan, Kompleks PP. Miftahul Ulum Kebun Baru, Kacok, Palengaan, Pamekasan.

Fudholi mengatakan, banyak para mubalig saat ini, ketika menjelaskan peristiwa isra miraj Nabi Muhammad, hanya berputar-putar pada penjelasan isranya saja, sehingga pertemuan Nabi Muhammad dengan Allah tidak diurai dengan baik.

Dengan demikian, lanjut mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Surabaya ini, para mubalig hanya fokus pada pembahasan hubungan horizontal antar sesama manusia, lupa membahas relasi vertikal yang terkandung dalam peristiwa mikraj, sehingga lupa menceritakan keasikan Rasulullah ketika berjumpa Allah pada saat mikraj.

“Padahal ayat mikraj merupakan esensi dari perjalanan Rasullulah, melepaskan nuansa dunia, bercengkrama, menyatu dengan Allah,” ucapnya.

Dosen Filsafat di Insitut Agama Islam Miftahul Ulum (IAI-MU) Pamekasan ini melanjutkan, setidaknya ada dua ayat tentang isra mikraj: pertama, surat al-sra’ ayat pertama:

سُبۡحٰنَ الَّذِىۡۤ اَسۡرٰى بِعَبۡدِهٖ لَيۡلًا مِّنَ الۡمَسۡجِدِ الۡحَـرَامِ اِلَى الۡمَسۡجِدِ الۡاَقۡصَا الَّذِىۡ بٰرَكۡنَا حَوۡلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنۡ اٰيٰتِنَا‌ ؕ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيۡعُ الۡبَصِيۡ.

kedua, surat An-Najm ayat 13-18:

وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَىٰ عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَىٰ.عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَىٰ.إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَىٰ.مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَىٰ.لَقَدْ رَأَىٰ مِنْ آيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَىٰ

Reporter: Anwari
Editor: Ahnu